Tribratanews – Dalam rangka menciptkaan wilayah TPU Prumpung, Jatinegara, Jakarta Timur yang bebas dari aksi tawuran, Kepala Kepolisian Sektor Jatinegara Kompol H Darmo Suhartono SIP, SH, MM, menggelar rapat musyarawah dan koordinasi dengan dewan kota dan dan sejumlah warga setempat, pada Jumat (15-11-2019).
Rapat yang dilaksanakan di Kantor Kelurahan Cipinang Besar Utara, itu dihadiri kurang lebih dari 30 orang, yang terdiri dari Ketua RW, RT,LMK, FKDM, dan Siskomas.
Selain itu hadir juga Wakil Camat Jatinegara Bapak Imron, Wadanramil Jatinegara, Kapten M Sianturi, Dewan Kota Jatinegara bapak Amin, Waka Polsek Jatinegara AKP Suhartanta. Dan sejumlah anggota Polsek Jatinegara.
Wakil Camat Jatinegara dalam rapat tersebut mengatakan, kehadiran warga dan sejumlah elemen masyarakat tersebut tidak lain untuk menyelesaikan masalah mengenai tawuran warga yang selama ini kerap terjadi di wilayah TPU Prumpung.
“Saya yakin disini Bapak Rt, Rw sudah mengetahui permasalah di wilayahnya masing masing. Jika memang mengetauhi permasalahan silahkan laporkan kepada kami, jangan hanya diam saja,” pinta Wakil Camat.
Sementara Kapolsek Jatinegara dalam kesempatan itu mengajak warga yang ikut rapat agar dengan selalu secara bersama-sama menyelesaikan masalah tersebut.
Menurut dia, sejauh ini pihaknya sudah sering kali mengadakan kegiatan ngopi bareng diwilayah, dan sering memberikan himbauan kepada Rt dan Rw mengenai tawuran khususnya TPU Prumpung, namun tawuran tetap rawan.
“Sebenarnya apa, ada masalah apa, yang terjadi hingga dari Rt dan RW tidak bisa himbau kepada warganya,” ujar Kapolsek.
Selain telah memberikan sosialisasi dan berkoordinasi dengan warga, sebagai petugas keamanan, pihaknya juga terus berupaya menjaga kamtibmas dengan melakukan pemantauan di lokasi yakni dengan mengerahkan sejumlah anggota polisi ke lokasi tersebut.
“Saya sudah melakukan langkah menseprin kan anggota saya untuk melakukan pemantauan di TPU prumpung, jika memang anggota saya tidak ada dilokasi silahkan Bapa ibu laporkan kepada saya,” tegasnya.
Kapolsek berharap dengan adanya pertemuan tersebut kedepan tidak ada lagi terjadi tawuran. Dan pertemuan tersebut menjadi hal yang positif bagi semuanya.
Sementara itu, menurut Wadanramil Jatinegara dengan meningkatkan kepedulian warga terhadap lingkungan untuk menjaga warga adalah salah satu cara untuk menekan adanya aksi tawuran. Menurutnya bila hanya mengandalkan dari Babinsa dan Binmas tenaganya sangat cukup terbatas.
“Jika memang ada indikasi kumpul kumpul silahkan untuk di bubarkan dari pihak RT. Jika memang tidak berani untuk membubarkan karena ada ancaman, silahkan laporkan kepada Polri, TNI dan Kelurahan,” ucapnya.
Sementara itu dari Dewan Kota Jatinegara, mengaku bahwa soal tawuran di TPU memang sangat krusial. Pihak dewan kota pun mengusulkan untuk membuat fakta integritas dengan penanda tanganan perjanjian perdamaian.
Tidak itu saja Dewan Kota juga menyampaikam usul agar pihak lain turut melakukan imbauan seperti kepada pusat pusat pendidikan seperti sekolah, dengan konsekwensi jika ada muridnya yang terlibat tawuran, agar untuk KJP nya distop.
Sementara Lurah Cipinang Besar Utara mengaku, sejumlah upaya untuk mencegah adanya tawuran terjadi kembali, seperti mengadakan siskamling, kemudian dilakukan upaya penutupan pintu-pintu yang berada di wilayah TPU Prumpung yang menjadi akses masuk.
“Jika memang ada dari warga yang perotes silahkan sebut nama saya, atas perintah lurah,” tegasnya.
Lurah tak menampaik sejauh ini pihaknya belum bisa mengatasi masalah tawuran yang ada di wilayah Cipinang Besar Utara, kendati demikian pihak terus berusaha dan tidak hanya berdiam diri dan masih berusaha agar tidak terjadi tawuran.
“Dengan adanya diskusi ini silahkan untuk RT, RW, LMK, Siskomas dan perwakilan dari warga silahkan sampaikan permasalahan yang ada di wilayahnya,” tutupnya.
Sejumlah usul pun datang dari warga dalam rapat itu, mereka meminta kepada dewan kota untuk meninggikan tembok TPU Prumpung, karena menurut mereka cukup rendah sehingga dijadikan akses masuk ke TPU prumpung.
Warga juga mengaku, dari pemantauan beberapa hari ini yang mereka lakukan bahwa seringnya terjadi tawuran merupakan orang-orang dari luar wilayah CBU, dan didalangi oleh provokator.
Soal nongkrong, kata warga, selama ini mereka juga kerap mengusir anak anak yang nongkrong, dan mereka kebanyakan masih di bawah umur, setiap kali di usir mereka kerap melawan dan tidak takut sambil menimpuk dengan batu.
Oleh karena itu mereka diminta kepada pihak yang bersangkutam agar selalu diupayakan untuk melakukan razia terhadap anak-anak yang nongkrong di TPU Prumpung.
Adapun hasil rapat yang dicapai dalam rapat tersebut adalah sebagai berikut.
– Akan diberikan surat edaran kedapa warga dan akan dibuatkan spanduk himbauan, untuk sementara seluruh akses di TPU Prumpung akan ditutup Pukul 20.00 Wib.
– Dalam waktu dekat akan menyurati pihak pemakaman untuk menutup tembok dan meninggikan tembok yang menjadi akses.
– Akan menertibkan tempat tempat yang sering menjadi tongkrong.
– Akan ditindak lanjuti terhadap Sdr. Bintang yang diduga sebagai Provokator.